Kamis, 03 Mei 2012

Pelajar Mimika Pecahkan Rekor Dunia Tarian Kontemporer

TIMIKA, KOMPAS.com--Ribuan pelajar SMP dan SLTA di Kabupaten Mimika, Papua memecahkan rekor dunia maha karya kebudayaan untuk penyelenggaraan Tarian Massal Kontemporer Kakuru dengan jumlah peserta 1.368 orang saat upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di Lapangan Timika Indah, Rabu.
Rekor tersebut tercatat pada Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) dengan nomor 5.411/R.MURI/V/2012.
Piagam penghargaan rekor dunia tersebut diserahkan oleh Senior Manajer MURI, Paulus Pangka mewakili Ketua Umum MURI, Jaya Suprana kepada Wakil Bupati Mimika, Abdul Muis.
Piagam serupa diberikan kepada PT Freeport Indonesia, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Mimika, Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro (LPMAK) selaku sponsor dan SMP YPPK St Bernadus Timika sebagai koreografer.
Dilaporkan, puncak penyelenggaraan Hardiknas di Mimika tahun ini diisi dengan pergelaran tarian massal kontemporer kakuru dari Suku Kamoro yang diikuti 1.368 pelajar tingkat SMP dan SLTA setempat.
Peserta tarian massal yang mengenakan busana adat Suku Kamoro tampak bersemangat menggelar sebuah rangkaian tarian adat Suku Kamoro dan Amungme selama setengah jam dengan membentuk formasi bertuliskan PT Freeport Indonesia, LPMAK dan Pemda Mimika.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Mimika, Ausilius You mengatakan pemecahan rekor dunia melalui pagelaran tarian massal kontemporer kakuru merupakan kado istimewah yang diberikan para pelajar Mimika kepada para pendiri di bidang pendidikan baik di tingkat daerah maupun nasional.
Kegiatan itu sekaligus sebagai upaya revitalisasi kebudayaan kembali ke bidang pendidikan. "Budaya ditempatkan sebagai wahana vital dalam mewujudkan karakter bangsa. Menghidupkan kembali kebudayaan dan kearifan lokal menjadi dasar pembentukan nilai dan pola tingkah laku anak dalam dunia pendidikan yang saat ini sudah mulai memudar," jelas You.
Perayaan Hardiknas tahun ini di Mimika dilaksanakan dengan sangat meriah karena melibatkan juga PT Freeport Indonesia dan Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro (LPMAK).
Pada saat bersamaan, PT Freeport menyumbang seperangkat fasilitas pendukung perpustakaan keliling berupa satu mobil lengkap dengan peralatan audio visual dan dua motor yang dirancang khusus membawa 3.275 buah buku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar